Sabtu, 25 April 2015

Kafiyeh

Kafiyeh, juga ditulis keffiyeh, kufiya, juga disebut ghutrah, shlemagh, mashadah, dan dalam bahasa Parsi disebut chafiye, menurut cerita berasal dari kota Kufa, 170 kilometer sebelah selatan Baghdad, ibu kota Irak.  Kain persegi iempat ini biasa digunakan kaum lelaki Arab sebagai penutup kepala dan leher agar tidak langsung terkena sinar matahari.

Paling tidak ada tiga warna dan corak kafiyeh: putih polos, bercorak hitam-putih, dan bercorak merah-putih, dan bercorak merah-putih.  Kafiyeh marna putih populer di negara Teluk, seperti Bahrain dan Kuwait.  Adapun di Jornadia, kafiyeh yang populer bercorak merah-putih yang dianggap sebagai simbol warisan budaya Jordania.

Orang Palestina secara tradisionla  menggunakan kafiyeh dnegan corak hitam-putih.  Kafiyeh adalah bagian dari pakaian tradisional Palestina.  Namun, pada 1930-an, ketika mullai berkobar Revolusi Arab, simbol tradisional itu menjelma menjadi simbol nasionalisme.  Bahkan, ketika lahir gerakan perlawanan Palestina pada 1960-an, kafiyeh menjadi simbol perlawanan,  apalagi setelah dikenakan pemimpin PLO Yasser Arafat.

Sejak saat itu, kafiyeh menjadi trademark Arafat.  selain menggunakan kafiyeh, Arafat memakai scarf sepadan dengan motif kafiyeh-hitam-putih- untuk menutup bahu kanannya.  Kafiyeh akhirnya menjadi simbol Arafat sebagai tokoh perjuangan dan pemimpin politik.

Kafiyeh pun menjadi simbol perlawanan menghadapi pemerintah kolonialis Israel, simbol perjuangan mewujudkan negara Palestina merdeka.  Kafiyehj uga digunakan para pejuang intifadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar