Rabu, 29 April 2015

Ada Apa dengan Celengan?

Tempo edisi Juni 2010 pernah berurusan dengan polisi gara-gara gambar celengan.  Korps kepolisian saat itu marah karena ilustrasi tentang rekening gendut perwira tinggi polisi berupa sebuah celengan babi.  Apabila digambarkan polisi menunggang babi, atau berburu babi, mungkin mrerka tidak semarah itu.  Ada apa dengan celengan?

Di Amerika Serikat, 1943, pernah dibuat celengan politis berbahan bubur kertas, berbentuk babi dengan jagung dimasukkan di kepelanya.  ini sindiran terhadap tokoh diktator Jerman, Adolf Hitler.  Ada pula kisah humanis tulisan seorang Belanda pada 1943, mengenai Amat yang menabung untuk lebaran dan akhirnya memberikan uang tabungannya itu kepada pengemis pada hari Lebaran.

Celengan, menyimpan sejarah, dimensi, dan budaya yang sarat makna, setidaknya sejak uang dikenal dan menjadi alat tukar.

Belum ada catatan yang mengklaim, bilakah celengan pertama kali ditemukan, digunakan, atau dibuat.  Namun, sebuah kotak penyimpan uanag serupa celengan diperkirakan berasal dari abad II Sebelum Masehi (SM) ditemukan di wilayayah koloni Yunani, di Asia Kecil (Nur Syam, Madzhab-madzab Antropologi, 2007).  Meerka meny6ebut kotak penyimpan uang sebagai thesaurus atau treasury.  Pada saat ditemukan, belum ada yagng tahu fungsinya.  Apakah kotak itu merupakan mainan anak-anak atau persembahan dewa.  Namun, karena ditemukan di kuil Yunani, kotak tersebut lebih dikenal sebagai persembahan dewa yang diperkirakan dibuat pada masa  imperium Romawi sekitar 500 SM-400 M.  Bentuk paling lazim untuk clelengan pada masa itu adalah payudara perempuan, yang lazim untuk simbol kemakmuran.  Kotak penyimpanan uang dengan berbagai bentuk juga ditemukan di Pompeii dan Herculaneum, juga di Roma.

Pada masa Kerajaan Majapahit (abad ke-14 M), celengan adalah benda yang hampir dipunyai semua penduduk.  Dalam perjalanannya, celengan menyimpan berbagai macam kisah menarik, termasuk kisah politik.

Multi gulungan sejarah Tiongkok yang ditulis Sima Qian antara 109 dan 91 SM, memperlihatkan adanya moralitas celengan.  diceritakan, Gongsun Hong, seorang Menteri Tinggi yang dilahirkan dalam keadaan miskin, bekerja sebagai sipir penjara, gembala babi, dan pekerjaan rendahan lain selama paruh pertama hidupnya.  Ketika berumur 40 tahn, dia menjadi seorang profesor di mahkamah Kaisar Wu (141-87 SM).

Sebelum ia meninggalkan desanya untuk memulai kehidupan baru, seorang pria tua menyuruhnya untuk mengambil pelajaran dari celengan:  jika kamu memenuhi diri dengan harta, kamu akan hancur.  Hiduplah hemat seperti kesederhanaan celengan itu sendiri.  Dengan cara itu, kamu akan mendapatkan uang secara bertahap, kehormatan dan tak seorang pun yang akan mendobrakmu untuk mendapatkan kekayaan dari dalam dirimu.  Gongsun Hong menuruti nasihat itu hingga akhirnya terkenal karena kejujurannya dan sikap anti korupnya.

Indonesia juga memiliki riwatyat celengannya sendiri.  Dalam pameran di  Benteng Vredeburg di Yogyakarta pada 2010, misalnya, dittampilkan berbagai kisah celengan.  Salah satunya celengan tertua berupa gerabah babi berkalung kelintingan dri Trowulan, Jawa Timur.  Celengan babi sejak lama ada dalam sejarah kita.  Bahkan kata "celengan" pun berinduk pada kata "celeng" alias babi.

Dalam masyarakat Hindu, di Bali, misalnya, bentuk cleng yang berkonotasi simpanan atau tumpukan kekayaan sudah ada sejak dulu kala.  Maknanya tak hanya ekonomi, sosial, bahkan juga kultural hingga spiritual.  Dalam tradiisi Hindu, mempersembahkan babi (celeng) pada ritual keagamaan-sampai kini dilaksanakan di Bali, merupakan lambang syukur atas kemakmuran.  Lalu mereka membuat benda mirip celeng dengan menghilangkan simbol ketamakan celeng untuk menabung hartanya.  harta berharga saat itu adalah uang kepeng.


Sabtu, 25 April 2015

Kafiyeh

Kafiyeh, juga ditulis keffiyeh, kufiya, juga disebut ghutrah, shlemagh, mashadah, dan dalam bahasa Parsi disebut chafiye, menurut cerita berasal dari kota Kufa, 170 kilometer sebelah selatan Baghdad, ibu kota Irak.  Kain persegi iempat ini biasa digunakan kaum lelaki Arab sebagai penutup kepala dan leher agar tidak langsung terkena sinar matahari.

Paling tidak ada tiga warna dan corak kafiyeh: putih polos, bercorak hitam-putih, dan bercorak merah-putih, dan bercorak merah-putih.  Kafiyeh marna putih populer di negara Teluk, seperti Bahrain dan Kuwait.  Adapun di Jornadia, kafiyeh yang populer bercorak merah-putih yang dianggap sebagai simbol warisan budaya Jordania.

Orang Palestina secara tradisionla  menggunakan kafiyeh dnegan corak hitam-putih.  Kafiyeh adalah bagian dari pakaian tradisional Palestina.  Namun, pada 1930-an, ketika mullai berkobar Revolusi Arab, simbol tradisional itu menjelma menjadi simbol nasionalisme.  Bahkan, ketika lahir gerakan perlawanan Palestina pada 1960-an, kafiyeh menjadi simbol perlawanan,  apalagi setelah dikenakan pemimpin PLO Yasser Arafat.

Sejak saat itu, kafiyeh menjadi trademark Arafat.  selain menggunakan kafiyeh, Arafat memakai scarf sepadan dengan motif kafiyeh-hitam-putih- untuk menutup bahu kanannya.  Kafiyeh akhirnya menjadi simbol Arafat sebagai tokoh perjuangan dan pemimpin politik.

Kafiyeh pun menjadi simbol perlawanan menghadapi pemerintah kolonialis Israel, simbol perjuangan mewujudkan negara Palestina merdeka.  Kafiyehj uga digunakan para pejuang intifadah.

Kamis, 16 April 2015

Gerhana matahari 1983, pembodohan?

Pembodohan massal saat terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) 11 Juni 1983 jangan terulang lagi.  Saat itu, pemerintah melarang masyarakat melihat gerhana karena dikhawatirkan menimbulkan kebutaan.  Masyarakat wajib tinggal di rumah, menutup seluruh celah sinar matahari yang bisa masuk ke rumah, bahkan harus bersembunyi di kolong meja.  Hewan-hewan di beberapa kebun binatang pun ditutup matanya.  Sementara itu, banyak wisatawan dan peneliti asing yang datang ke Indonesia khusus untuk mengamati GMT.  upaya sejumlah ilmuwan dari observatorium Bosscha ataupn Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang meluruskan kesalahpahaman memaknai risiko gergana justru tidak digubris.   Disinformasi pemerintah tentang gerhana matahari ketika itu membawa Indonesia kembali ke lima abad sebelumnya, saat gerhana mtaatahari menjadi hal yaang menakutkan.

Gerhana Matahari aman asal tahu cara mengamatinya.

Gerhana tidak bisa diamati dengan mata telanjang secara langsung karena kuatnya sinar matahari, khususnya dari fase gerhana total yang gelap menjadi terang.  itu juga bisa merusak mata.  Dalam jangka panjang bisa menimbulkan kebutaan.  Cara aman mengamati gerhana adalah mengguakan kacamata gerhana atau melihat proyeksi sinar matahari melalui kamera lubang jarum (pin hole) yang dibuat dari kardus.

Gerhana matahari total akan kembali melintasi sejumlah wilayah indonesia pada 9 maret 2016.  sedangkan wilayah lain di Indonesia akan mengalami gerhana matahari sebagian.

Selasa, 14 April 2015

Jamu, herbal terstandar, atau fitofarmaka ..

Jamu adalah istilah jawa untuk obat tradisional yang dibuat dari ramuan tanaman obat, bisa bunga, buah, kulit pohon, dan akar.  Sesungguhnya jamu sudah melalui perjalanan panjang.  Jauh sebelum Belnda masuk dan menjajah Indonesia, jamu adalah bagian dari ratusa jenis pengobatan tradisional di Nusantara.  Tidak seperti sekrang ketika orang bisa seenaknya mengaku dukun yang bisa mengobati, dulu untuk menjadi dukun perlu persyaratan tertentu:  berbkat, tahan uji, dan tentu saja religius.  Paling tidak, seorang dukun butuh waktu lima tahun untuk menurunkan ilmu kepada penerusnya (suparlan dalam The Javanese Dukun, 1991).  sementara itu, penelitian Tuschinsky (balancing hot and cold-balancing power and weakness: social and  cultural aspect of malay jamu in singapore, dalam social science and medicine, 1995) menunjukkan, komposisi susatu ramuan bisa mencapai 40 elemen

Namun, kehadiran Jacob BOntius yang bertugas melayani kesehatan di Indonesia tahun 1626 menyurutkan  kejayaan jamu.  Seperti yang ditulis Hesch dalam Social Science and Medicine tentang "To Strenghthen and Refresh:  Herbal Therapy in Southeast Asia", 1988, Bontius membawa teknik pengobatan Eropa menjadi cikal kedokteran modern di Indonesia.

Jamu mencapai kejayaan kembali ketika Indonesia menghadapi masa krisis seperti zaman penjajahan Jepang ataupun krisis keuangan pada tahun 1960 an dan 1998.   Namun, begitu krisis lewat, tak ada lagi yang memperhatikan jamu.  Untunglah, kesadaran dunia untuk kembali ke alam menyemarakkan kehadiran jamu.  Banyak perusahaan jamu tumbuh dengan omzet besar.

Kini, di puncak tawangmangu yang dingin, jarak 42 km dari kota solo, jawa tengah, berdiri balai besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat tradisional.  Tanpa banyak publikasi, lembaga ini telah meneliti dan mengembangkan tanaman obat dan jamu dari pelosok nusantara.

Bekerja sama dengan 26 perguruan tinggi, sudah dikumpulkan berbagai ramuan dan tanaman obat dari 209 etnis di 26 provinsi di luar jawa dan bali.  Hasilnya adalah identifikasi 15.773 ramuan, 19.739 tanaman obat, dan 1.324 pengobat tradisional.  Ada empat kebun dengan total luas 21 hektar, pengolahan pascapanen, laboratorium terpadu, dan rumah riset jamu.  Program pelatihannya telah mendidik 384 dokter dan 71 apoteker untuk saintifikasi jamu  Pengembangan jamu memang dilakukan lewat saintifikasi, dengan standardidsasi dan fitofarmaka jamu.  Saintifikasi berarti mendekati jamu secara ilmiah lewat studi etnofarmakologi, formulasi, serta uji laboratorium dan klinik.  Standardisasi berarti keamanan dan khasiat jamu sudah sesuai standar.  Fitofarmaka adalah sedian obat bahan alam yag sudah teruji secara ilmiah.  saat ini sudah ada dua jamu saintifik, yaitu untuk hipertensi ringan dan masalah aasam urat.  target tahun 2015 adalah uji saintifikasi untuk 24 formula jamu.

Farewell, Nimrod ....

Tahukah Anda?  kota metropolitan pertama?  jawabannya adalah Mesopotamia, Irak kini. 

Ya, Irak, negeri yang memiliki sejarah panjang: sejarah peradaban manusia. 
Mesopotamia adalah wilayah ynang terletak di antara Sungai Eufrat dan Tigris.  Banyak cerita dari esopotamia muncul.  Dunia barat menyebut Mesopotamia adalah salah satu palungan peradaban Dunia.  Di wilayah ini, dahulu kala berdiri kerajaan besar Sumeria, Akkadia, Babilonia, dan Assiria.

Sejarah menceritakan kepada kita, orang-orang Sumeria dan Akkadia (termasuk Assiria dan Babilonia) mendominasi Mesopotamia sejak awal sejarah tulis-menulis (kira-kira 3100 SM) hhingga jatuhnya Kerajaan Babilonia pada tahun 539 SM.  sebelum Babilonia berdiri, di wilayah utara berdirilah Kerajaan Assiria.  Ada yang menulis kerajaan itu hidup mulai tahun 2.500 SM  hhingga 605 SM.  Daerah kekuasaan Assiria mencakup wilayah Suriah bagian timur laut dan Turki tenggara saat ini.

Zaman Assiria dan BAbilonia, memang sudah jauh berlalu.  Namun, cerita tentang Assiria itu muncul kembali ketika Minggu, 12 April 23015 diberitakan kelompok bersenjata NIIS menghancurkan ibu kota kedua Assiria, yakni Imrud yang juga disebut Kalhu atau Kalah.  Imrud didirikan pada abad ke-13 SM di zaman Ashurnasirpal (ada yang menyebut Raja Shalamansar I sebagai pendiri Imrud, yang meninggal pada tahun 1245 SM) menjadi raja Assiria.

Hingga sebelum 5 Maret 2015, Imrud yang terletak 30 kilometer selatan Mosul (Mosul terletak sekitar 400 km sebelah utara |Baghdad) amsih utuh.  Kota tua itu memendam banyak cerita, cattnan dan bukti peradaban manusia zaman dulu.    di kota seluas 8 kilometer persegi yang dikelilingi tembok lumpur itu, ada museum yang menyimpan barang-barang kuno, patung, relief, dan arterak-artefak lainnya yang tidak bisa dinilai dengan uang.

Namun, entah mengapa NIIS menghancurkan semua itu.  Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik, tergambar betapa dahsyatnya penghancuran kota kuno dengan seluruh peninggalan peradaban manusia itu.  Mereka menggulingkan bongkah-bongkah panel batu relief, menghancurkan patung-patung kuno, dan akhirnya meledakkan kota yang mengguakan nama tokoh pemburu dan pahlawan kuno:  Nimrud.  dan, ratalah dengan tanah rimrud serta hanya meninggalkan debu yang menjulang ke langit dan reruntuhan batu-batu.

Bagaimana bisa manusia menhancurkan peradaban manusia.  BUkankah, peradaban itu memicu manusia untuk tak henti-hentinya mengupayakan kemajuan.  Tetapi kini manusia menghapus jejaknya sendiri untuk cita-cita yang utopis.  Kini, orang hanya bisa mengenal Nimrud lewat tulisan, foto dan film karena warisan budaya itu tiada, menyusul situs-situs budaya lainnya yang telah dihancurkan NIIS.

 (Semoga Kau tak tuli, Tuhan)

Kamis, 09 April 2015

Gula dan kereta api di Klaten hingga Yogyakarta

Menurut catatan Vincent JH Houben dalam buku Spoor Masa Kolonial, pada 1863 terdapat pabrik gula di sragen (22 pabrik), Boyolali (11 pabrik), Klaten (9 Pabrik), dan Kartasura (4 pabrik).  Produksi gula terbanyak di Klaten.  Pada 1863 diproduksi 40.239 pikul gula di Klaten.

Sistem tanam paksa pada 1830 - 1870 menyebabkan komoditas bernilai ekonomis, seperti tebu, banyak diproduksi.  Tetapi tanam paksa tidak diterapkan di wilayah milik Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran di Solo.  Banyak pemodal menyewa tanah di wilayah itu untuk menanam tebu karena tanahnya subur.

Tanah tersebut di namai wilayah vorstenlanded, yaitu tanahyang tidak boleh dikenai sistem tanam paksa.  Tanah di kedua wilayah kerajaan tersebut memiliki tingkat kesuburan yang lebih baik dibandingkan dengan wilayah di sekitarnya.  Para pemilik modal Belanda akhirnya menyewa lahan-lahan itu untuk perkebunan-eprkebunan.  Salah satunya perkebunan tebu.

Komoditas tebu paling mencolok tingkat produksinya.  Di wilayah Surakarta, pada 1863, ada 46 pabrik gula tersebar di Sragen, Boyolali, Klaten, dan Kartasura.  Jalur kereta api menyusul kemudian.  Pada 1867, jalur kereta mulai dibangun dari Semarang menuju Tanggung, Purwodadi.

Jalur kerta api itu dilanjutkan hingga Solo dan selesai pada 1870.  Pembangunan jalur kereta dilanjutkan hingga Klaten dan selesai tahun 1871.  Lalu, berlanjut dari Klaten hingga Yogyakarta yang selesai pada tahun 1887.

Kehadiran moda transportasi kereta memberikan keuntungan besar bagi para pengusaha pabrik gula.  Adanya kerta api mempercepa pengiriman gula ke pelabuhan ekspor di semarang.  pengiriman gula juga menjadi lebih efisien.

Para pemilik modal perkebunan itu pula yang menghendaki diperluasnya jaringan rel kereta api, termasuk pembangunan jarlur tem untuk pengangkutan tebu ke pabrik-pabrik.

Begitu pula ketika pabrik-pabrik gula itu membutuhkan batu kapur untuk proses peroduksinya.  Para pemodal menginginkan supaya dibuka jaringan baru rel kereta api yang bisa mengangkut batu kapur dengan lebih efektif.

Pemenuhan batu kapur untuk pabrik-pabrik gula di wilayah vorstenlanden surakarta di datangkan dari wilayah wonogiri.  Baru pada 1922 dibangun jalur rel kereta api sepanjang 32 kilometer dari stasiun solokota hingga stasiun wonogiri.  eksploitasi batu kapur di daerah wonogiri dilanjutkan ke arah selatan.  Maka, pada tahun berikutnya, 1923, dibangun jalur rel dari stasiun wonogiri sampai stasiun baturetno sepanjang 19 kilometer.

Rabu, 11 Februari 2015

Batuan (Yang) Mulia

Batuan Mulia merupakan anggota elite dari mineral alam.  DIsebut elite karena dari sekitar 3.000 jenis mineral di Bumi, hanya terdapat 150-200 yang bisa digolongkan jenis batu mulia.

Awalnya adalah aktivitas dapur magma di perut Bumi.  Batuan cair bersuhu di atas 1.000 derajat celsius ini terus bergerak dalam selubung atau mantel Bumi.  Di luar mantel ini adalah lapisan kerak bumi, yang tersusun dari lempeng0lempeng yang terus bertumbukan dan menyisakan banyak retakan.  Tekanan yangkuat dari dalam cenderung mendorong mgagma untuk mencari jalan keluar ke permukaan.

Ketika cairan superpanas dan bertekanan tinggi ini mulai naik, cairan ini akan melarutkan berbagai batuan lain yang telah ada. Terjadilah proses pelarutan atau ubahan hidroteral.

Intan merupakan batuan yang terbentuk di lapisan luar mantel Bumi, di kedalaman hingga 161 kilometer.  DI kedalaman ini, tekanan mencapai 4 gpa dan suhu hingga lebih dari 1.350 derajat celsius.  TEkanan yang luar biasa kuat dan suhu yang luar biasa panas kemudian mengubah mineral karbon anorganik di kerak bumi (beda dengan karbon organik yang membentuk batubara) yang dilewati hidrotermal ini menjadi kristal intan.

Kebanyakan intan yag kita temukan sekarang merupakan hasil pembentukan proses jutaan-miliar tahun yang lalu.  Erupsi magma yang sangat kuat membawaintan-intan tersebut ke permukaan, membentuk pipa kimberlite, penanaman kimberlite berasal dari penemuan pertama pipa tempat intan itu berada tersebut di daerah Kimberley, Afrika Selatan.

Intan merupakan bagian dari batuan mulia yang memiliki keistimewaan karena kekerasannya.  Dalam jajaran batu mulia,  skala kekerasan intan mencapai 10 mohs, disusul batuan safir dan rubi (mirah delima) yang mencapai 9 mohs, zamrud mencapai 7-8 mohs.  Batuan akik atau yang dalam istilah gemstone digolongkan sebagai batuan setengah mulia memiliki kekerasan kurang dari 7 mohs.

Berbeda dengan intan, batuan akik terbentuk saat larutan hidrotermal semakin mendingin karena semakin dekat permukaan.  sambil berjalan ke atas, dia mengisi rekahan dan pori-pori batuan, dan bahkan mengisi fosil kayu sehingga mebatu.  Batuan akik terbentuk oleh tudung-tudung silika atau larutan hidrotermal, yang tidak terlalu jauh dari permukaan.  Temperaturnya kira-kira 300 derajat celsius. 

Batuan akik bisa ditemui di seluruh wilayah Indonesia.  Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya jakarta tidak mempunya batuan akik.  Sementara intan, sejauh ini hanya ditemukan di Kalimantan.  Intan yang ditemukan di Kalimantan sejauh ini bukan berasal dari intinya, melainkan bautan intan yang dari sumber sekunder yang diendapkan atau  dibawa oleh air dari tempat lain.  Para geolog sudah sejak zaman Belanda memburunya, tetapi tidak ketemu sumber primernya seperti yang ditemukan di Kimberley.

Kekayaan batuan mulia dan setengah mulia ini karena aktivitas geologi Indonesia sejak jutaan tahun lalu.  Sejauh ini, aktivitas geologis tertua di Indoensia yang terlacak terjadi sekitar 400 juta tahun lalu, ditemukan dari fosil sejenis kerang yang berada di puncak gunung-gunung di Papua.  Ini menandai adanya aktivitas tektonik luar biasa sehingga bisa mengangkat dasar laut hingga membentuk pegunungan tertinggi di Indonesia.

Kamis, 22 Januari 2015

Cinta ini Membunuhku .... naudzubillah

Mengenang cinta berujung maut Ade Sara Angelina Suroto 

Kepala Pusat Studi Otak dan Perilaku Sosial Universitas Sam Ratulangi Manado, Taufik Pasiak.

Pada manusia, cinta tak lagi sekadar rasa memiliki.  Cinta pada manusia memiliki sentuhan rasional yang digerakkan korteks prefrontal di otak bagian depan.

Cinta itu muncul sebagai dorongan untuk melstarikan sesuatu atas dasar ketertarikan emosional.  CInta yang datang akan selalu diikuti rasa memiliki serta hasrat menjaga dan melindungi.  Jika rangkaian rasa itu terganggu, muncul pertahanan diri untuk melindungi apa yang dimiliki.

Konsekuensinya, cinta pada manusia akan disertai pemikiran bahwa yang dimiliki itu bisa hilang.  Sikap itu hanya bisa diicapai jika seseorang mampu menjaga jarak dengan yang dicintainya karena yang ia cintai bukan dirinya.  Cinta sejati dan bernilai tinggi adalah cinta yang siap kehilangan.

Namun, kesadaran itu kerap tak muncul pada remaja.  Mereka yang baru mengenal romantika belum mampu menjaga jarak dengan yang dicintainya.

Ketidaksiapan remaja menghadapi hilangnya yang ia cintai membuat asmara remaja kerap diwarnai tragedi.  Putus pacaran yang sebenarnya soal biasa berubah jadi drama yang menguras emosi.  padahal, putus adalah konsekuensi logis dari pacaran.

Pacaran adalah tahap saling mengenal antara laki-laki dan perempuan, mengenali perilaku diri dan pola relasi dengan pasangan, serta mengevlaluasi hubungan yang dijalin, akan diteruskan hingga pernikahan atau tidak.  Putus berarti ada kesadaran atas ketakcocokan antara dua individu.

Sedih saat putus cinta adalah respons sehat.  Namun, harus dijaga agar kesedian itu tak berkepanjangan sehingga bisa segera mengambil pembelajaran atas hal yang sudah terjadi dan siap menatap langkah baru.

Masalahna, remaja dan orang dewasa awal berusia 18-22 tahun sering berpacaran dengan tujuan berbeda, mulai dari hanya ingin bersenag-senang, karena tekanan teman, demi kebanggaan diri, hingga ingin bereksperimen soal seks.  Agar pacaran sehat, tujuan pacaran harus diingat.

Pacaran sehat mirip persahabatan, saling berbagi emosi, tetapi ada ikatan ketertarikan dan rencana jangka panjang.  Karena itu, pacaran sehat bisa jadi media saling mengeksplorasii potensi diri dan pasangan.

Jika muncul sikap posesif, tuntutan, dan keharusan melakukan sesuatu atau pembatasan melakukan hal positif sebelum apcaran, itu gejala pacaran tak sehat.  Terlebih lagi jika terjadi kekerasanj, baik fisik, verbal, maupun emosional.

Selasa, 20 Januari 2015

Prof Serge Moscovici, Bapak Teori Representasi Sosial

Prof Serge Moscovici, sang bapak teori Representasi Sosial dan berbagai gagasan genius dalam psikologi, dengan 16 gelar doktor honoris causa dari berbagai universitas dunia, meninggal pada 15 november 2014.

PRof Serge Moscovici merupakan akademi Ilmu Pengetahuan dan Seni Eropa ini dimakamkan di Montparnasse, Paris, peristirahatan akhir para tokoh di bidang sastra dan filsafat yang memberi sumbangan besar pada peradaban dan kemanusiaan, seperti Beckett, Beudelaire, Satre, Beauvoir, dan Proust.

Teori Representasi Sosial Moscovici menempatkan psikologi sosial sebagai wilayah strategis untuk memahami kompleksitas pengetahuan sosial yang mewujud pada perilaku.  Ia menolak prinsip pembentukan perilaku yang disempitkan pada skema Stimulus dan Respons.
Dasarnya adalah menolak gagasan Descartes memutlakkan pikiran individu sebagai dasar pengetahuan.

Perilaku adalah produk suatu representasi dan bersifat kompleks.  Kompleksitas itu dicerna menjadi suatu operasi  mental  yang tidak semata bermula dari stimulus nyata.  sebagai penggerak perilaku, stimulus bisa bersifat langsung dan tidak langsung, nyata atau tidak nyata, bahkan simbolik dan metafisik.

Dalam rangkuman itu terkandung identitas kultural yang terbangun dari tradisi, kebiasaan sosial, dan ingatan kolektif.
Daari situlah lahir pengertian tentang banyak hal dalam hidup yang bersifat empirik, filosofis, maupun produk kultural.  Seluruh pengetahuan tersebut oleh moscovici dikenali bersumber pada common sense yang memberi arah perilaku yang memungkinkan jejak keanggotaan individu pada suatu masyarakat tidak hilang.

Moscovici melanjutkan dan menyempurnakan gagasan Emile Durkheim tentang representasi.  Namun, ia menolak dualisme antara masyarakat dan indovidu yang memisahkan sosiologi dari prikologi dalam tradisi Durkheiminne.

Teori representasi sosial yang dikembangkan moscovici berupaya meretas sekat pemisah antara psikologi dan sosiologi, sekaligus antara individu dan masyarakat.  dengan alasan komprehensif yang mendasari gagasannya, Moscovici menolak peng-kastaan ilmu pengetahuan yang meletakkan pengetahuan ilmiah di atas pengetahuan lainnya.

Teori representasi sosial mengembalikan kemampuannya mengenali diri sebagai makhluk budaya.  dalam kebudayaan ada pengetahuan luar biasa yang mengatur hidup bersama, tetapi martabatnya diturunkan oleh pengetahuan lain yang kita peroleh dari dunia akademis maupun agamis.  kita kadang akhirnya selalu minder dengan pikiran kita sendiri.

Tulisan Moscovici dalam esai klasiknya, 'society and theory in social psychology (1972), kebenaran memang berbahaya dan penuh risiko.  psikologi sosial tak dapat mencapai gagasan sebenarnya dari ilmu pengetahuan, kecuali ia menjadi berbahaya

Beda Anglo Saxon, Eropa, dan Perancis tentang Terorisme

Richardson dalam What Terorists Want: Understanding the Enemy, Containing the Threat (2007) mengidentifikasikan tiga faktor:
1.  Individu yang termarjinalkan
2.  Kelompok yang memfasilitasi, dan
3.  Ideologi yang membenarkan.
ketiga faktor ini yang akan mendorong orang terlibat dalam tindak kekerasan.

Contoh kasus adalah teroris yang menembak secara keji di kantor majajalah Charlie Hebdo, yangmenewaskan 12 orang, januari 2015.
Menurut kepoisian Perancis, tersangka adalah bekas narapidana, tetapi gagal berintegrasi kembali ke dalam masyarakat sehingga ia menjadi bagian dari individu yang terpinggirkan.  Ia pun kemudian kembali ke haitat awalnya, yang tidak hanya memberikannya fasilitas sosial, tetapi juga identitas diri yang kuat sebagai bagian dari gerakan yang mempunyai misi agung membela agama.
Identifikasi diri terhadap sistem kepercayaan, tata nilai dan norma sebuah kelompok akan mempercepat proses radikalisasi seseorang.  Pada fase inilah kemudian ideologi berperan memberi penjelasan yang seaan  terang benderang terhadap kondis dunia yang semakin karut-marut serta pembenaran terhadap aksi kekerasan atas sebuah peristiwa yang mereka anggap salah.
Tampaklah bahwa proses radikalisasi itu mudah dijelaskan.  Namun, sulit ditentukan secara presisi kapan dan pada tahapan apa seseorang terlibat proses radikalisasi.  Sehingga menimbulkan perdebatan: apakah radikal itu hanya sebagatas pemikiran atau juga termasuk tindakan?

Asusmsi inilah yang juga membuat berbeda tataran kebijakan di dunia internasional dalam menyikapinya.

Amerika, Ingggris dan Australia (negara Anglo Saxon), mengadopsi bbehavior perspective (tindakan).
aplikasinya:  FBI di  amerika setiap hari memelototi ribuan laman dan jejaring sosial media yang mengadvokasi kekerasan, mendata dan mendatangi acara acara yang digelar kaum ekstremis.  SElama tidak melakukan aksi, FBI hanya mengawasi, memprofil dan mencoba mencari koneksi gerakan mereka dengan jaringan internasional yang ada.

Negara Eropa, seperti Jerman, tidak memberikan perbedaaan antara radikal di tataran pemikiran dan aksi.  Pemikiran yang dianggap ekstrem sudah cukup dianggap ancaman serius bagi demokrasi.  Mungkin sikap ini berdasarkan trauma masa lalu mereka menghadapi Nazi.

Perancis.  Negara ini sangat mendukung kebebasan berekspresi, seperti terbaca dari salah satu ungkapan filosof mereka, VOltaire (1786), "aku tidak setuju dengan apa yang kamu ungkapkan, tetapi aku akan membela sampai mati hakmu untuk mengungkapkannya." 
Dengan semangat kebebasan berekspresi yang meluap-luap itulah, dapat dipahami Perancis punya majalah kartun Charlie Hebdo yang berisi satir kepada semua kalangan.

Perancis, negara di Eropa Barat dengan penduduk muslim terbesar, sudah tentu sedikit banyak terpengaruh juga dengan konstelasi politik islam global.  Konflik yang terjadi di wilayah suriah dan irak menyeret tidak kurang dari 1000-an warga Perancis dari keturunan afrika utara, arab dan mualaf bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) pimpinan Al Baghdadi.  Jarak yang dekat antara Perancis dan Turki, harga tiket pesawat yang murah, mudahnya akses internet, perkembangan sosial media dan gadget, serta susahnya mendapat pekerjaan bagi anak muda menjadi campuran yang mematikan, dan mendorong mereka menjadi radikal.

Pola radikal seperti itu juga terjadi di Indonesia ....

Senin, 19 Januari 2015

Kolom Agama

Tidak mudah menemukanmu di kolom agama
Bahkan di kolom itu kau belum tentu ada
Maka aku pergi menemuimu di sebuah kolom tersembunyi,
Kolom yang terlihat oleh negara
Kau memandangku dengan gentar
Mungkin kau mengira aku akan menanyakan agamamu

Joko Pinurbo, ultah ke 80 sekaligus peluncuran buku biografi Kardinal Julius Darmaatmadja SJ

Charlie Hebdo dan Voltaire

Satir, bagi redaksi Charlie Hebdo adalah suatu keniscayaan.  Satir yang disengaja untuk mengungkap kontradiksi yang hadir dalam masyarakat namun tidak pernah diungkap oleh lembaga biasa, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, pers berita dan lain lain.

Provokasi menjadi alat intelektual, moral, dan politik.  Charlie Hebdo, menembus batas tabu.  Tidak ada pihak yang tabu diserang, semua kena.  Tujuannya, mengkritik kekuasaan, menyerang sang borju, mengolok-olok mereka yang kelewat serius, mengempeskan kaum fanatik, membuka rahasia seksual tokoh moralis, dan satir yang lainnya.

Secara kultural masyarakat Perancis, sikap provokatif ini memang berdarah daging, dimana, secara historis, praktik kebebasan atau liberte identik dengan menantang segala larangan dan tabu.  Sejak Rabelais (1494-1553), dan terutama Voltaire (1694-1778), satir sarkastik senantiasa menjadi sarana untuk melepaskan diri dari kekangan ketat teokrasi (negara agama) Katolik dan melahirkan kesadaran baru serta kebebasan individual.  perjuangan panjang itu bermura pada Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara pada awal Revolusi Perancis (1789-1799) dan pada situasi kekinian, di mana kuasa agama dibatasi pada ruang privat dan tidak lagi ditentukan oleh negara.

Liberte itu kini berlaku mutlak, dengan sendirinnya delik pelecehan agama hilang relevansi.  Satir menjadi kultur, selama majalah satir bersikap merdeka, pintar dan lucu, ia dihormati oleh siapapun termasuk lawan ideologisnya.  begitulah logika liberte mutlak yang berlaku di perancis dan di barat pada umumnya dengan aneka varian.

Itu kemudian menjadi akar masalahnya.  nilai kebebasan (luhur) yang dibanggakan orang Perancis dan barat lainnya dan kemudian diupayakan disebarluaskan di seluruh dunia atas nama universalisme, akhirnya justru kerap dianggap tidak universal dan malahan dirasa sebagai ancaman, dan wajah baru imperialisme Barat.

Karikatur

Siapakah penemu atau yang pertama kali membuat karikatur?
Mungkin, penemunya adalah Leonardo da Vinci.  Seniman, penulis, ahli matematika, dan penemu yang hidup di zaman Renaisans ini lahir pada 15 April 1452, di Vinci, Italia.  dua diantara karyanya yang sangat kondang adalah "Mona Lisa" dan "The Last Supper".
Namun, benarkah?
Yang pasti, karikatur asal mulanya berasal dari bahasa Italia (caricatura, kata benda, dan kata kerjanya adalah caricare yang berarti memuat, memberati, melebih-lebihkan).  Akar kata tersebut dari bahasa Latin, carricare.  Menurut kamus Merriam-Webster baru digunakan dalam bahasa Inggris sejak tahun 1500-an.

Jika seseorang digambar secara karikatural, ia akan dieksploitasi ciri lahiriah sedemikian rupa untuk menghasilkan efek komik atau fantastis, aneh sekali.  Misalnya, Mick Jagger yang berbibir dower, dibuat lebih dower lagi.  Esensi dari karikatur adalah pernyataan atau penggambaran yang dilebih-lebihkan, tetapi distorsi, pemutarbalikan.  Ia menyarankan para karikaturis melebih-lebihkan demi kebenaran dan bukannya menyangkal kebenaran (ia = Lenn Redman, dalam bukunya, How To Draw Caricatures)

Menurut karikaturis GM Sudarta, penggambran wajah seseorang yang terkenal dengan cara melebih-lebihkan ciri lahiriahnya dengan tujuan untuk mengkritik, sekaligus mencerminkan perbuatannya.  bisa, misalnya, wajahnya dibuat seperti wajah binatang.

Sekalipun demikian, orang akan dengan mudah mengenali siapa tokoh yang digamar secara karikatural itu.  Awal tahun 1880 an, Charles Philipon yang sering disebut sebagai bapak  karikatur politik Perancis, menggambarkan kepala Raja Perancis Louis-Philippe seperti buah pir.  Gambaran in diterima publik sebagai simbol Louis-Philippe dan rezimnya.  Namun, sejak itu diterbitkan undang-undang yang membatasi kebeasan pers dan akibatnya karikatur politik dilarang.

Tragedi penembakan berujung tewasnya 12 orang jurnalis di charlie hebdo, Paris, PErancis awal tahun 2015 ini bisa menjadi pelajaran. 
Karikatur, bisa dikatakan sebagai bagian dari kebebasan berekspresi, mengemukakan pendapat, yang adalah batu sendi dari demokrasi.  Namun karikatur di charlie hebdo, itu apakah sama atau mungkin sangat berbeda dengan konsep jurnalisme, yakni "tidak melukai, mempermalukan, menghina, dan menghabisi pihak lain" meskipun tetap mengkritik secara tajam?.