Kamis, 30 Mei 2013

Stasiun Tanjung Priok, Termewah di dunia ...

Di Akhir abad ke-19, bahkan konon menjadi salah satu stasiun KA peling megah di dunia karena tuntutan kebutuhan internasional.  memiliki sistem pengamanan ketat, dengan jumlah personel yang lebih dari memadai.  Untuk memberi jaminan, di stasiun ini juga dibangun penjara.

Meski pengamanan dilakukan ketat, stasiun ini tak kehilangan kenyamanannya.  Selain memiliki ruang-ruang tunggu yang luas, stasiun ini dilengkapi bar dan ruang dansa-dansi, bahkan penginapan.

Buku Sejarah Kota Tua (Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta 2007) menulis, setelah Terusan Suez di Mesir dibuka pada bulan November 1869, perdagangan negara-negara Eropa dengan Asia kian ramai.  Kegiatan angkutan kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa pun meningkat pesat.

Pelayanan dan fasilitas yang ada menjadi tidak memadai lagi.  Pelabuhan pun sudah berubah dari hanya sebagai sebuah pelabuhan pengumpul rempah-rempah menjadi pelabuhan internasional.

Melihat keadaan ini, pemerintah kolonial Hindia Belanda berniat mengalihkan pelabuhan ke Tanjung Priok.  Untuk mengangkut bahan-bahan guna membangun pelabuhan, pemerintah membeli KA dan membuat jaringan relnya.

Tahun 1877, setelah jaringan selesai, dibangunlah stasiun kecil yang diresmikan pada tanggal 3 november 1885.  Sejak itu, secara bertahap, kegiatan perdaganganpun bergeser dari pelabuhan Sunda Kelapa ke Pelabuhan Tanjung Priok. 

Agar kegiatan angkutan laut dan darat terintegrasi, pada tahun 1914 Gubernur Jenderal Hindia Belanda AFW Idenburg mulai membangun Stasiun Tanjung Priok, yang berlokasi satu kilometer dari stasiun kecil tadi.

Untuk membangun stasiun seluas 3.768 meter persegi di atas tanah seluas 46.930 meter persegi ini, dikerahkan 1.700 tenaga kerja.  sebanyak 130 diantaranya adalah orang Eropa.

Stasiun ini karya arsitek CW Koch.  Dinding-dindingnya dihiasi kaca patri dan keramik.  Stasiun memiliki delapan peron, bar, dapur, ruang pesta, dan tempat penginapan di sayap kiri dan kanan bangunan.

Tanggal 6 April 1925, stasiun nan mewah ini diresmikan penggunaannya.  Kereta listrik seri 3200 mulai beroperasi.

Pembangunan stasiun KA ini, seperti ditulis buku Sejarah Kota Tua, menandai stabilnya pemerintahan dan pesatnya laju perekonomian. 

KEmajuan teknologi juga ikut melatarbelakangi pembangunan KA ini.  Tahun 1850-1900, pemerintah kolonial Hindia BElanda memanfaatkan kemajuan teknologi pasca-revolusi industri.  Pada tahun 1856 dibangun jaringan telegraf Batavia-Buitenzorg (Bogor).  tiga tahun kemudian jaringan diperluas sampai singapura meski pembangunannya baru selesai pada 1870.

Tahun 1861, jaringan gas selesai dibangun.  Setahun kemudian mulai dimanfaatkan untuk penerangan jalan.  Pada tahun 1882, kereta uap mulai beroperasi, menggantikan trem kuda yang diperkenalkan tahun 1869.

Braga, Jantung Paris Van Java

Kemunculan Braga tidak lepas dari kebutuhan warga baru Bandung, orang Eropa, pada awal abad ke-19.  Di antaranya kemudahan mendapatkan kebutuhan sehari-hari dan sekadar melepas kangen pada kebiasaan yang dilakukan di tempat asalnya.

Celah bisnis itu dimanfaatkan dengan baik oleh CA Hellerman.  Ia melihat Braga sebagai tempat strategis.  MEski dianggap daerah angker dan menyeramkan, jalan ini kerap digunakan sebagai jalur transportasi utama saat itu.

Kawasan ini menjadi lebih populer setelah di dekatnya dibangun jalan pos pada era Gubernur Jenderal Daendels.  Tahun 1894, Hellerman menbuka toko pertama di Braga yang menjual senjata api, sepeeda, dan kereta kuda.  Selanjutnya berturut-turut dibangun bangunan lain.

Dalam buku Braga:  Jantung Parijs Van Java, karya penulis Ridwan Hutagalung dan Taufanny Nugraha disebutkan, salah satu yang terkenal adalah toko Mode au Bon Marche (1913).  Toko ini selalu terdepan dalam model terbaru dari pusat mode di Paris, Perancis.

Ada juga peninggalan rumah makan terkenal, Maison Bogerijen (1923).  Rumah makan ini sekrang bernama Braga Permai, adalah satu-satunya restoran di Bandung yang diizinkan menyajikan hidangan khas Koningin Emma Tart dan Wilhelmina Tar oleh Kerajaan Belanda.

Sebelumnya, dibangun Societet Concordia (1894).  Para Preanger Planters menggunakan tempat ini untuk erpesta setiap akhir pekan.  Pertunjukan musik atau tonil menjadi sajian utama.

Dengan kemewahan itu, para Gubernur Jenderal Hindia Belanda serta pemilik perkebunan teh di priangan (Preanger Planters) menjadi pelanggan Braga.
Tak pelak, julukan De Meest Europesche Winkelstraat van Indie atau jalan di Hindia yang paling mirip dengan eropa disematkan pada Braga.
Toko mobil Fuchs en Rens (1919) adlah distributor mobil, seperti Renault, Packard, hingga plymouth dan de soto.  Kaum pemodal Preanger Planters konon harus berebut bila ingin mendapatkan mobil disana. 

Air Bersih Batavia

Menurut Scott Merrilees dalam buku  Batavia in Nineteenth Century Photographs, untuk mengatasi persoalan air bersih, menjelang pertengahan abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun sumur-sumur artesis di berbagai tempat di Batavia.  Sumur pertama digali di dalam Benteng Pangeran Frederik (Prins Frederik Citadel), di tempat masjid istiqlal berdiri sekarang, dan selesai pada 1843.  Entah kenapa, sumur-sumur berikutnya baru digali hampir 30 tahun kemudian.  Pada tahun 1870-an ada enam sumur yang selesai digali, termasuk satu di sisi utara Koningsplein, Medan Merdeka Utara, kurang lebih di seberang istana gubernur jenderal yang kini jadi Istana Presiden.

Pembangunan sumur air tanah dalam ini terus dilakukan hingga akhir 1920-an.  Waktu itu di seluruh Batavia sudah ada 50-an sumur artesis, yang kedalamannya bervariasi mulai dari 100 meter sampai hampir 400 meter.  Di samping itu, juga dibangun 14 stasiun mesin pompa untuk meningkatkan tekanan air di dalam pipa-pipa pendistribusian.

Dalam sebuah buku tentang Batavia terbitan 1891 disebutkan, pemerintah telah membangun jaringan pipa pendistribusian sepanjang 90 kilometer.  Melalui pipa-pipa itu air sumur dialirkan sampai ke daerah-daerah yang jauh dari pusat kota, termasuk ke daerah Meester Cornelis (jatineara).  Segenap warga kota, baik pribumi maupun Eropa, boleh memanfaatkan air berkualitas baik ini dengan gratis.  sejak adanya  sumur artesis ini, kondisi kebersihan dan kesehatan di Batavia meningkat secara signifikan.

Namun, banyak warga yang tak menyukai rasa air sumur dalam ini.  warnanya keruh sehingga kalau dipakai untuk menyeduh teh, warna air teh jadi hitam.  Dengan demikian, air Ciliwung tetap merupakan air minum paling favorit di Batavia.

Meski jumlahnya sudah mencapai 50, sumur-sumur artesis tak mampu menghasilkan air dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan semua penduduk Batavia.  Pada Oktober 1918 pemerintah memutuskan membangun jaringan pipa baru untuk mengalirkan air bersih ke Batavia dari mata air di Ciomas, di kaki Gunung Salak, Bogor.  Pembangunan infrastruktur ini selesai pada akhir 1922, yang diikuti dengan penonaktifan sumur-sumur artesis dan pembongkaran bangunan-bangunan pelindungnya.

Meski berusaha terus meningkatkan pelayanannya, pemerintah kolonial Belanda tak pernah sanggup memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Batavia yang jumlahnya terus meningkat.  Sampai akhir zaman penjajahan, sebagian warga masih tetap mengandalkan kebutuhan air bersih mereka dari sumber-sumber lain, seperti sungai, sumur dangkal, atau dari pedagang air keliling.

Rabu, 15 Mei 2013

Smiling Demon, Penggadai Hak Hidup Buah Hati Bangsa



To whom it may concern....

Kotak Pandora Impor Daging Sapi, dari sudut pandang seorang ibu


"senyumnya saat masih ompong, tawanya ketika gigi bawah sudah nongol dua biji ...lalu, tawanya yang khas, tangisnya yang pas, jeritannya yang tangkas, gaya bicaranya, suaranya ...... seolah dialah dunia kita selepas katastropi,dan memang dialah alasan kita hidup dalam apokaliptika"


Seiring buaian doa dan harapan, dan genangan air mata, saya hanya bisa melakukan apa yang saya pikir terbaik untuk anak perempuan saya bernama SHeila Shania (15 bulan).
Dari sekarang, sudah terbayang ribetnya pilih sekolah yang pas, yang bisa memberikan pendidikan bahwa kita semua sama, yang bisa membuat dia percaya diri bahwa dia sangat istimewa seperti sidik jari di tangannya dan DNA di sepanjang aliran darahnya.  Pun juga, orang lain sangat istimewa, sehingga ia harus bisa menjaga diri dan menjaga orang lain pada kedudukan sama dibawah hukum negeri ini.

Pada sebuah kunjungan di Yogyakarta, di depan gerbang salah satu Universitas ternama, dengan lelehan air mata saya membayangkan, semoga Sheila Shania bisa sekolah disini.  Pada saat dimana pendidikan lebih baik dibanding sekarang, pendidikan yang terjangkau dan mencerdaskan kehidupannya sebagai bagian dari bangsa ini.

.............

Mimpikah saya?

Sheila Shania masih 15 bulan, masih panjang perjalanannya sebagai anak manusia.
Pada usia ini, ia mengalami pertumbuhan fisik yang luar biasa. Berat badannya bertambah hingga 50%, begitu pun tingginya bertambah 10 cm per tahun, sementara ukuran otaknya menjadi dua kali lipat. Kemampuan motorik kasar dan halusnya juga makin berkembang, tak hanya mampu berjalan, tetapi juga berlari, dan melompat. Koordinasi gerakan dan keseimbangan tubuhnya sudah lebih baik.

Oleh karenanya, di semua artikel tumbuh kembang anak disebutkan bahwa Sesuaikan porsi makanan dengan kebutuhan tubuh anak. Mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata yang dianjurkan per orang per hari, anak usia 1—3 tahun dengan berat badan (BB) 12 kg dan tinggi badan (TB) 90 cm membutuhkan 1.000 Kal energi dan 25 g protein.

Makanan yang dikonsumsi anak haruslah mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Karbohidrat yang merupakan makanan pokok, dapat diperoleh dari nasi, roti, mi, kentang, pasta, havermut, dan lainnya. Untuk protein, ada lauk hewani (ikan, telur, daging sapi, ayam/bebek) dan lauk nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe).

....

Daging Sapi

Makanan ini adalah sumber zat besi yang dapat membantu membuat anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolah. Daging sapi tanpa lemak merupakan sumber terbaik zat besi karena mudah diserap oleh tubuh. Faktanya, satu ons daging sapi setiap hari membantu tubuh menyerap zat besi dari sumber makanan lainnya. Daging sapi juga mengandung zinc yang membantu memelihara daya ingat.

Sehingga, sebagai bagian dari generasi penerus bangsa ini, dia harus mengkonsumsi daging sapi, entah bagaimanapun caranya, entah seperti apapun rantai distribusinya, dan entah berapapun harganya?

....

Namun sayang, tak semua orang bisa melakukannya, bahkan bisa jadi, akan berpikir dua kali untuk beli daging sapi.  Harga daging sapi di Indonesia saat ini adalah yang termahal di dunia. Harga di dalam negeri berkisar Rp 90.000 per kilogram, sementara di sejumlah negara lain hanya berkisar Rp 40.000. Pemerintah diminta turun tangan untuk menstabilkan harga daging.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, harga daging pada pekan keempat Januari 2013 mencapai Rp 90.000 per kilogram. Harga tersebut bertahan sejak minggu pertama Desember 2012.
Menurut data Bank Dunia, harga daging sapi rata-rata di Indonesia pada bulan Desember 2012 mencapai 9,76 dollar AS, sementara di Malaysia hanya 4,3 dollar AS, Thailand 4,2 dollar AS, Australia 4,2 dollar AS, Jepang 3,9 dollar AS, Jerman 4,3 dollar AS, dan India 7,4 dollar AS
Kasus berlanjut pada skandal impor daging sapi yang melibatkan sebuah partai politik "bersih".  Dugaan fee Rp. 5.000,00 per kilogram daging sapi impor juga melekat pada harga yang harus dibayar konsumen?
lalu centang perenang kasus ini semakin panas hingga menyangkut beberapa orang perempuan cantik.

Jika harga paling tinggi di dunia untuk komoditas daging sapi yang harus ditanggung oleh saya, dan ibu-ibu seantero negeri ini untuk menyuapi buah hati kami, kita semua, agar ia/mereka bisa menjadi generasi penerus yang hebat, sehat, dan kuat adalah akibat perbuatan segelintir orang - yang bahkan menyeret petinggi partai, dan perempuan cantik yang dimanjakan kemewahan dengan total hadiah milyaran rupiah - maka, ijinkanlah sebagai dan atas nama ibu dari generasi penerus bangsa ini saya berdoa, semoga senyum iblis yang kalian hiaskan di setiap media negeri ini akan berbuah tidak diterimanya amal ibadah dan kebaikan kalian selama hidup di dunia, dan semoga kalian kekal di neraka jahannam

Karena bagaimanapun, sandang, pangan, papan, segala sesuatu yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan dikuasai serta dikelola oleh pemerintah, seharusnya menjamin kehidupan bangsa.

sesuai amanah UUD 1945,
  1. Melidungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
  2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
  3. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
adalah tujuan dan menjadi tugas negara untuk sampai disana.

Mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermakna membangun peradaban bangsa, sehingga bangsa Indonesia akan mampu hadir sebagai bangsa yang memiliki kepribadian nasional yang bersumber kepada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi nasional Indonesia, yaitu Pancasila. Dengan kepribadian nasional yang dimilikinya itu bangsa Indonesia akan memiliki kepercayaan diri, akan memiliki national dignity. Untuk membangun peradaban bangsa inilah diperlukan kecerdasan intelektual, emosional, afirmatif (dari affirmative intelegents – kecerdasan untuk mengambil keputusan) dan spiritual, untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan bangsa dan negara, sehingga mutlak perlu dilaksanakan nation and character building.

Maka jelaslah, bahwa para tersangka koruptor itu telah menggadaikan hak hidup anak bangsanya sendiri.
Lalu, apa sebutan paling pantas untuk mereka

Minggu, 12 Mei 2013

Aku RIndu Kau


(Laki-laki 30 Maret) :
Sungguh...tidak ada lagi hasrat...
tuk melepas pelukan ini..
Sungguh....
tidak ada lagi keinginan..
meninggalkan cumbu rasa ini...
Sungguh..
Tidak akan kubiarkan ribuan hari berlalu..
tanpa senyum candamu....


(Perempuan 28 Maret) :
Kau mau ?Tetap di sini..
mencandai hasrat menggoda dalam sepi,
mengutuk kesendirian,
menyumpahi kegelisahan...

Kalau sungkan..
genggaman tangan ini mungkin cukup memastikan..
bila kau pun punya kerinduan.

(Laki-laki 30 Maret) :
Aku ingin selamanya disini
menari bersama hasrat
melumat sepi yang memanjang
melenyapkan kesendirian hati

Bersandarlah didadaku..
rasakan debar rindu yang membara..

Tidakkah kau tahu..
percik cinta membara kembali...
dan kulihat kau disana...

(Perempuan 28 Maret) :
Benarkah...!?
yang pada inginmu harus ada,
yang meliuk searah cinta yang membara,
rindu yang menggeliati malam yang penuh bintang,
dimana kita sedang sama-sama berkisah tentang,
semua waktu dalam rindu

(Laki-laki 30 Maret) :
Aku kau dan cinta
cukup itu saja
bukankah begitu ikrar kita

Bukankah aku.kau..
memburu semua malam dengan hasrat penuh rasa
membuang ego...
menyempurnakan..kerinduan yang tertunda..

Aku kau dan cinta
bukankah hanya itu...


(Perempuan 28 Maret) :
Boleh aku meminta...?untuk mengingat kita tak bisa saling terlepas
cinta kita tak hanya ada dikata
rindu kita tak lagi tersembunyi
miliki aku selamanya

Aku kau dan cinta
tak kan kubiarkan siapapun merusaknya

(Laki-laki 30 Maret) :
Boleh aku menjawab...?
merasakan lorong waktu
tuk berbagi kasih
menanggalkan cercah dalam sepi menggoda
Miliki aku selamanya

Aku kau dan cinta
tak kan kubiarkan siapapun mengganggunya

(Perempuan 28 Maret) :
Kau...
cukup punya ruang untukmu berdiri,
atau duduk serapat mungkin..
asal jangan tertidur,
meninggalkan jejak semu
Mimpimu bisa meriah dengan banyak tingkah,
igaumu bisa mengganggu..

cukup kita yang tahu....
rindu ini tak sesat dalam sempitnya ruang
dan gelapnya malam

(Laki-laki 30 Maret) :
Kau...
kenapa tidak kau luangkan waktu
tuk sekedar menghujam hati kita
dalam bengkala bersama

Kenapa terpesona dengan riuh mimpi
Kenapa..harus dalam gelap malam

Cukup kita yang tahu
Cukup rasa ini milik kita
Cukup, seberapa malam lagi kah...

(Perempuan 28 Maret) :
Seberapa malam yang kau mau?
Untuk kau miliki dan tersimpan dalam hati..
Untuk bersamaku meniti hari yang panjang

(Laki-laki 30 Maret) :
Sepanjang napas melekat
Sepanjang bumi berputar
Sepanjang masa memiliki waktu
Sepanjang..kau buka ruang hati...

Selamanya...
Karena cintaku untukmu
Bukan cinta biasa....



(Perempuan 28 Maret) :
Pegang tanganku,untukku tak terjatuh,
Baik-baik di sampingku,
menjajari langkah dan peluh..

(Laki-laki 30 Maret) :
Genggam tanganku,
untuk meniti hari esok
Tatap mataku,
untuk memaknai cinta didalamnya
Selamanya...

Untuk dik Mimi, dari Mas Kardi


Pahamilah caraku Mencintaimu

Pada malam bintang berbaris awan
Bulan enggan berbentuk sempurna
Adalah keabstrakan yang tak terjamah
Boleh saja tak terasa apapun
Toh..entah harus dibilang apa

Adalah aneh terasa
Seperti bulan berbaris awan
Atau sesekali terasa sesak

Maklumlah….
Bukankah urat cinta itu terlihat
Mestinya hati tersimpuh

Pada malam gerimis berjarak dekat
Adalah malam sepi dan enggan bergerak
Keabstrakan entah apakah memang sulit terjangkau
Sebagaimana kalimat tak bisa tersusun jelas
Walau sebenarnya rindu masih terpampang
Toh..entah harus dibilang apa

Pada malam cinta mengurung rindu
Entah seperti apa keterkejutan hati
Entah kalimat apa harus diucap
Entah harus menatap bagaimana

Bukankah….
Detak cinta semakin terdengar
Dan setiap gerak terjaga
Hati tak lagi terasa nanar menatap bingkai, yang mestinya tak harus terlihat

Abstrak memang
Menjelaskan kesungguhan yang sebenarnya

Abstrak memang
Menempatkan bintang sejajar dengan bulan

Biarlah…
Toh cinta masih kuat melekat

seperti pasir dilaut.
Aku mencintaimu, sebenar benarnya cinta.
Semoga kau memahami caraku mencintaimu

Untuk dik Mimi dari mas Kardi

Hujan, Bulan, Matahari


 - Hujan -

Telah basah hamparan tanah
Sawah menunggu taburan benih
Siapa menjerit lelah
Peluh mengurai antara titok hujan
Dan kita.....
Beradu tanya dalam ruang tak tetbingkai
Mestinya tak lagi menahan getar
Bukankah rindu telah tertumpah peluh
Mengurai makna

 - Bulan -
Ayo berjalan, jejalkan kakimu
Bukankah hujan telah reda
Matahari bersembunyi di balik awan
Peluhpun mulai mengering
Benih di sawah bersemai riang
Ayo berjalan....
Kehendak telah tampak didepan
Sedikit lagi ikrar tidak hanya kata berucap
Lihatlah....
Bukankah bulan telah terlihat
Cinta serta rindu adalah hamparan cahaya diantara sawah yang badah....
Ayo berjalan..
Pegang erat tanganku

- Matahari -

Mendekatlah....
Berteduh dalam rinduku
Matahari tak kan berani mengusik
Dan hamparan sawah tetaplah basah
Matahari...
Hanyalah ruang dalam kesenduan asa
Toh peluh bergulat dalam garis batas
Gerimis mendekap tetik matahati
Kaulah rindu itu
Kaulah sejuk itu
Kaulah peluh itu

Jumat, 10 Mei 2013

Horrayyy

Horrayyy by skyhigh2011
Horrayyy, a photo by skyhigh2011 on Flickr.

Kampanye,
Bersiaplah untuk melihat tingkah polah, tingkah laku ... dan segala lelakon - jika tidak bisa dibilang sandiwara - dalam panggung politik sebentar lagi

namun, dibalik itu semua, kemampuan seorang manusia untuk mengerahkan massa, menggerakkan lautan manusia agar mendukung mereka ... that's so wonderful ...

sunset

sunset by skyhigh2011
sunset, a photo by skyhigh2011 on Flickr.

salah satu sunset terindah dari breakwater revival pantai pancer, puger, jember :)

Sunsets

Sunsets by skyhigh2011
Sunsets, a photo by skyhigh2011 on Flickr.

Kecamatan Puger, Kabupaten Jember
terdapat break water yang menjorok ke laut dengan segala keindahan yang dapat dinikmati pada saat sunsets.

di bibir breakwater ini, ada sekumpulan warung penjual ikan bakar yang yummeh baudh ...

so, pastikan anda datang ke tempat ini bila berkunjung ke kabupaten jember

Nusa BArong, Jember

Nusa BArong by skyhigh2011
Nusa BArong, a photo by skyhigh2011 on Flickr.

Pulau kecil tak berpenghuni, menyimpan kekayaan berupa anggrek sebesar poskamling, tempat kura2 bertelur, dan pasir putih seputih mutiara.

......

melewati plawangan yang terkenal ganas, namun sesampainya disana, sungguh aroma surga tak tergantikan menanti ...

Minggu, 05 Mei 2013

Santri nasionalis dan nasionalis non-santri

Sebuah cerita yang bergulir dari membaca koran di pagi hari, lalu berdiskusi dengan salah seorang kabag pemberitaan terkenal ...  :D



... atau buang saja simbol-simbol agama itu, langsung saja berenang dalam lautan politik yang kotor dan busuk itu bersama pihak lain yang juga punya filosofi serupa."

-------------------------------------------------------------

Pernah terjadi perdebatan panjang pada kurun 1930-an tentang hubungan politik dan agama, antara elite santri nasionalis dan elite nasionalis non-santri.  Gaung perdebatan itu masih dirasakan sampai tahun 1950-an.  Isu Pokok yang diperdebatkan berpusat pada masalah apakah politik itu kotor atau tidak.

Non-santri bersikukuh, politik itu selamanya kotor sehingga agama yang suci jangan dibawa-bawa ke dalamnya.  Santri lalu membalik formulanya, justru karena politik itu kotor perlu dibersihkan dengan agama.

jadi, memang terdapat persamaan pandangan antara santri dan non-santri, politik itu kotor.  bedanya, bagi santri agar politik itu tidak kotor, politik jangan dipisahkan dari agama.  Non-santri menjawab, agama akan menjadi kotor jika bercampur-aduk dengan politik.
begitulah caranya elite bangsa tempo dulu memandang hubungan politik dan agama, masing-masing tetap bertahan pada pendiriannya.  Jika substansi perdebatan ini kita baca dengan menggunakan kaca mata hari ini, fenomena sangat menarik jelas terlihat di depan mata kita.

jika dulu tokoh santri sangat menjaga martabat dirinya agar tidak terkontaminasi oleh politik yang kotor, sebagian generasi santri sekarang justru dengan bangga berkubang dalam lumpur politik yang kotor itu.

kondisi semacam inilah  yang sangat memprihatinkan mereka yang masih menyimpan nilai-nilai luhur agama dan pancasila.  nilai-nilai ini sekarang di dunia politik kita telah dibuang ke tempat pembuangan atau pengasingan sejarah demi memburu uang dan kekuasaan yang tidak pernah merasa puas.

tujuan mulia politik untuk jesejahteraan rakyat telah dikorbankan sedemikian rupa untuk memuaskan nafsu pragmatisme para elit yang kini sedang berburu harta dan kekuasaan.  akibatnya, simbol-simbol agama yang sering digunakan untuk mencari pendukung dan pengikut menjadi hambar dan kecut..

dalam sejarah perpolitikan Indonesia, kita mengenal dua partai moralis, yakni masyumi dan partai katolik.  sekalipun berbeda agama, tokoh-tokoh kedua partai ini sangat terlihat ketat dalam mengawal moralitas anggotanya yang bergerak dalam politik.  mereka menjadikan agama sebagai ajaran moral yang wajib dipedomani dalam mengawal perilaku politik anggotanya.  sebab, tanpa moral, politik pasti merusak 9destruktif)

Kerusakan inilah yang kini sedang mengepung kehidupan bangsa ini, pelopornya tidak lain  adalah politisi yang tunamoral, tetapi hebatnya tidak kehilangan senyum saat memberi keterangan kepada wartawan.  alangkah hina dan kejinya tontonan serupa ini.

(Ahmad Syafii Maarif)

.... ah .. ya ndak gitu
coba baca kita al ahkam, ndak segitunya, bukan begitu penafsirannya

(risky handrianto)

ada perbedaan mendasar antara politik barat dan kita, tujuannya sama meraih kekuasaan, tetapi penggunaannya berbeda ...  ketika samuel huntington ... power tends to corrupt ... ya ... ditunggu saja kondisi lebih buruk dari saat ini

==============

begitulah, cerita pagi yang bergulir di kantor tercinta saya, saat berjumpa dengan risky handrianto sang kabag pemberitaan, saya cerita tentang artikel bagus tulisan syafii maarif, eee .. panjang panjang cerita dan bacakan artikelnya, jawabannya cuma pendek "ah, ya ndak gitu ... " 
hahahahaha .....

The Long and Winding Road, but ... how long?


....  "Setiap hari adalah halaman yang berbeda, dan setiap hari bisa penuh kejutan.  Kau tak paernah tahu apa yang akan ada selanjutnya sebelum kaubuka halaman itu"

Aku memikirkannya.  Kata-kata itu ada benarnya.  Setiap hari esok memang seperti halaman dalam novel.
"kalau kau benar-benar ingin bunuh diri, aku mengerti.  Tapi aku tidak suka melihatmu terburu-buru menutup bukumu dan melewatkan kesenangan yang mungkin saja terjadi padamu di halaman selanjutnya-halaman yang akan kau tulis".


Jangan terburu-buru menutup bukumu ... Apakah aku terburu-buru menutupnya?  sesuatu yang indah bisa saja terjadi besok" ....  Sidney Sheldon, Memoar, The Other Side of Me halaman 14-15, yang menceritakan bahwa sidney sheldon pernah committed suicide dan kepergok oleh ayahnya, yang lalu mengajaknya jalan-jalan "sebelum" bunuh diri


---------

ya ... setiap hari adalah tantangan, sekaligus misteri .. sebagaimana novel-novel bergenre suspense yang memacu adrenalin, dan seharusnya juga memacu keingintahuan halaman selanjutnya.

Sidney Sheldon, sang penulis best seller itu, pada masa depresi besar di amerika di paruh tahun 30 an menjadi saksi sebagaimana ditulis pada halaman 10.  Pada tahun 1934 itu Amerika sedang dilanda krisis yang membinasakan.  Pasar saham telah hancur lima tahun sebelumnya dan ribuan bank merugi. Di mana-mana berbagai usaha gulung tikar.  Lebih dari 13.000.000 orang kehilangan pekerjaan mereka dan putus asa.  Upah harian anjlok hingga serendah-rendahnya.  satu juta gelandangan, termasuk 200.000 anak-anak berkeliaran di jalanan.  Kami dalam cengkeraman depresi yang mengerikan.  Para mantan jutawan bunuh diri, dan para eksekutif menjadi pedagang apel di jalanan.  Lagu yang paling populer adalah Gloomy Sunday*1.

Setiap orang, saya, anda, kita semua pernah mengalami saat yang terasa that long and winding road.  Dunia suram, dan itu benar-benar cocok dengan suasana hati.  lalu berpikir bahwa kita sudah sampai ke puncak keputusasaan.  Hingga berpikir merasa tersingkir dan tersesat, merana dan setengah mati merindukan sesuatu yang tak diketahui dan tak dapat disebutkan.

Setiap hari adalah misteri, setiap saatnya, setiap inchi langkah yang terambil.
setiap hari membawa segala kemungkinan, bahkan kemungkinan yang terburuk
Jika hanya gangguan dari manusia, itu sudah biasa
lah wong kita ini hidup berdampingan dengan manusia, menjadi antara zoon politicon atau homo homini lupus.

Manusia, yang hanya bisa kita lihat wajahnya, bajunya, ekspresinya, kulit luar yang membungkus seluruh anatomi tubuhnya.

Padahal, manusia terdiri dari banyak hal, mulai dari al-insaanu ma'alul khotto' wan nisy-yan, al insaanu fi ahsani taqwiim, dan lain-lain.
sekali lagi, karena yang bisa kita lihat hanya lapisan luarnya saja, kita enjoy berdampingan dan bersinggungan dengan sesama manusia.

Coba bayangkan, jika lapisan di dalam kulit, yang sejatinya menakutkan itu, dapat kita lihat.
Daging yang berwarna merah, diselimuti sekian milyar urat syaraf, otot, jaringan darah, dan silang sengkarut mesin yang mungkin tengah membusuk melawan penyakit, berdarah-darah putih menjadi nanah terserang virus atau bakteri atau kotoran dari luar tubuh yang harus dikeluarkan .. dan aroma basin darah, aroma bangkai usus besar tempat tinja diproses ...

Di dalam diri kita, yang terbungkus wajah cantik, tampan, tua, muda ... sejatinya sangat buruk rupa.
bayangkan kalau kita tidak dilapisi kulit ... itulah kita, itulah orang orang di sekeliling kita ...

Padahal, kita disebut sebagai sebagus bagusnya makhluk ... bukankah itu membingungkan?
bukankah itu menyesatkan?

ya, kita memang sangat mudah tersesat ...
Di setiap langkah kita, di setiap detik yang kita miliki ...

Manakah yang lebih baik ... tersesat untuk menemukan jalan kembali

atau tersesat selamanya, karena belum lagi kita menemukan jalan kembali, untuk memperbaiki segala sesuatu yang tampaknya tidak beres, ternyata kita harus mati ....
meninggalkan ketersesatan tak terselesaikan ...



*1  Lazzlo Javor menulis sebuah lagu yang berjudul Gloomy Sunday. Lagu tersebut kemudian dijadikan irama musik oleh Rezsoe Seres dan rekaman lagu itu langsung meledak. Lagu itu dikarang Lazzlo untuk kekasihnya. Tetapi, kejadian buruk yang tidak diperkirakan terjadi, kekasih Lazzlo Javor mencabut nyawanya tidak lama setelah peluncuran lagu tersebut.

Partai Politik, Penyangga negara atau Beban negara????


Partai yang mula-mula lahir dair rahim Bumi Nusantara pada dasawarsa kedua abad ke-20 adalah Sarekat Islam (SI) dan Indische Partij (IP).  Sama-sama erdiri pada tahun 1912, masing-masing dipimpin HOS Tjokroaminoto (16-8-1882 sd 17-12-1934) dan kawan-kawan, dan EFE Douwes Dekker (8-10-1879 sd 28-8-1950), Tjipto Mangonekoesoemo (4-3-1886 sd 8-3-1943), dan Soewardi SOerjaningrat/ Ki Hadjar Dewantara (2-5-1889 sd 26-4-1959)

Indische Partij adalah partai radikal yang sejak awal menuntut Hindia Timur lepas dari negeri induk.  sayangnya, partai ini belum bisa berbuat banyak karena para pemimpinnya ditangkap dan kemudian diasingkan pada tahun 1913.  Sarekat Islam (SI) ketika itu belum terang-terangan menuntut kemerdekaan meski dari gelagatnya pihak penguasa membaca tujuan partai SI serupa IP.

Berbeda dengan IP yang tidak pernah  membesar, SI sampai pada tahun 1916 muncul sebgai partai besar yang sangat berpengaruh.  apalagi Tjokroaminoto kemudian mendapat darah intelektual baru yang berasal dari Minangkabau, HA Salim (8-10-1884 sd 4-11-1954) dan abdoel Moeis (3-7-1883 sd 17-1-1949), penulis novel Salah Asoehan.

Nama-nama baesar di atas sebenarnya punya potensi untuk tampil sebagai negarawan yang berasal dari partai sekiranya mereka punya peluang untuk itu.  DI antara nama-nama itu hanya HA Salim dan Ki Hadjar yang cukup dikenal publik di era Indonesia merdeka.

Tjokroaminoto bahkan telah wafat pada tahun 1934, lima tahun menjelang meletusnya perang dunia kedua atau 11 tahun sebelum proklamasi.    Dr Tjipto Mangonekoesoemo wafat tahun 1943, dua setengah tahun sebelum proklamasi.  Akan halnya Tjokroaminoto, karena banyak anak asuhnya menjadi orang penting di Indonesia, seperti Soekarno, Alimin, Moeso, dan Maridjan Kartosoewirjo, tidak salah jika dinobatkan sebagai Bapak Nasionalisme Indonesia.  Gaya pidato Soekarno banyak dipengaruhinya.

Douwes Dekker, seorang Indo, pernah dibuang ke Kupang, Suriname, dan Belanda.  Sikap radikalnya bukan saja muncul  dalam sepak terjang dan tuntutan IP, melainkan Douwes Dekker bahkan juga terlibat Perang BOer II di Afrika Selatan.

Dalam keterbatasan masing-masing, para pemimpin partai dan pejuang kemerdekaan itu adalah kaum idealis kelas satu yang sepanjang hidupnya hanya mengenal pengorbanan demi pengorbanan dan situasi ketertindasan di bawah sistem kolonial.  Sungguhsangat berbeda dengan sebagian besar elite partai sekarang yang menjadikan bangsa dan neara sebagai sapi perahan tanpa rasa malu.

Sebuah pertai tanpa idelaisme untuk meraih sesuatu yang mulia dan besar mustahil akan melahirkan negarawan.  paling banter hanya memunculkan politisi rakus dan rabun ayam yang lebih merupakan perampok bangunan demokrasi yang sehat dan kuat, sesuatu yang masih jauh dari harapan kita semua.

Negarawan dan Politisi

Untuk sekedar mengulangi perbedaan antara negarawan dan politisi, keterangan berikut masih baik disertakan.  Negarawan adalah seorang yang bervisi ke depan untuk kebesaran bangsa dan negara jauh melampaui usianya.  kekuasaan baginya hanyalah sebuah wahana untuk mewujudkan cita-cita mulia politiknya demi tegaknya keadilan dan terwujudnya kesejahteraan bersama, dan untuk tujuan itu dia sangat rela menderita.

Sebaliknya, politisi adalah seorang pragmatis yang pada umu7mnya tunavisi, tetapi syahwatnya terhadap kekuasaan demikian dahsyat.  dengan kekuasaan di tangan, banyak kenikmatan duniawi yang dapat diperoleh.  Nyaris tak ada kepedulian terhadap tegaknya keadilan dan terciptanya kesejahteraan umum bagi semua.

Kini, bangsa Indonesia sedang menanti kedatangan negarawan andal untuk memulihkan kedaulatan bagsa di bidang ekonomi ke tngan pemilik yang sah dari penguasaan asing dan agen-agen domestik yang sudah sangat dalam mendominasi jantung kekayaan kita.  manusia dengan mental seoran ghamba adalah musuh cita-cita agung kemerdekaan kita. 

Tokoh-tokoh bangsa yang naik panggung hingga ke puncak pascaproklamasi; Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono, semua punya potensi sebagai negarawan dengan kulifikasi dan jumlah "Tetapi"-nya msing-masing yang kurang elok dibeberkan semua disini.  Pada Pokoknya, dalam kaitan dengan artikel ini, semakin besar peluang diberikan kepada pihak asing untuk mengisap darah daging bangsa, semakin panjang pula daftar "tetapi" yang harus disandang seorang presiden.

Bag pejuang sejati, masalah kedaultan adalah sesuatu yang mutlak dimiliki sebuah bangsa dan negara merdeka.  Harga diri dan martabat bangsa terletak di sana.  tanpa kedaulatan, kemerdekaan adalah ilusi.  Trilogi Bung Karno masih relevan kita  turunkan disini:  "berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, dan bekepribadian dalam kebudayaan".

Situasi sejarah Indonesia sekarang sungguh sedang berdada dii tikungan sejarah yang sangat mencemaskan.  Di mana kedaulatna kita, mengapa digadaikan? apa yag ada di benak politisi dalam menyaksikan kedaulatan yang telah tergadai ini? bila batinnya tidak terusik juga, lebih baik mereka hidup dalam kolonialisme, tidak di alam kemerdekaan.  iklim kemerdekaan harus bersih dari mental budak dan pecundang. 

Partai Politik

Semua yag naik ke poisisi RI 1 pasti melalui partai atau pernah terlibat dalam perjuangan kepartaian.  Soekarno lewat PNI, Soeharto dan Habibie diusung Golkar yang sepenuhnya berfungsi sebagai partai sekalipun ketika itu berlindung di balik nama Golongan Karya.  Abdurrahman Wahid, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono masing-masing diusung PKB, PDI-P, dan Partai Dmokrat. 
Sebelum tahun 2004, tidak ada presiden RI yang dipilih secara langsung.  Dengan perubahan Pasal 7 UUD 1945, sejak tahun 2004 presiden dan wakil presiden dipilih secara lagnsung lewat kendaraan partai.

Masalah serius yang diidap partai-partai politik sejak beberapa tahun terakhir adalah hilangnya kemandirian dalam hal keuangan karena sangat bergantung kepaa dana negara, baik anggaran resmi maupun lewat cara-cara ilegal.  selain itu, hampir tidak ada parpol yang secara sungguh-sungguh melakukan pendidikan politik untuk melatih kadernya menjadi negarawan.  dengan fakta ini, adalah sia sia berharap dari partai dalam tampo dekat akanmunculnya para negarawan. 

Dengan tingginya angka terpidana di kalangan gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia yang semuanya memakai kendaraan artai untuk naik, tidak ada kesimpulan lain yang tepat kecuali partai politik telah gagal mencetak para negarawan dan birokrat yang jujur sebagai pejabat publik.  akibat langsungnya adalah, masyarakat luas belum terlayani kepentingan  primernya. 

Akhirnya sampai detik ini pertanyaan dalam bentuk "Quo vadis partai politik" belum juga terjawab.  Dengan demikian, tingkat peradaban demokrasi Indonesia yang tercermin dalam kelakuan elite prtai masih sangat rendah, kumuh dan sarat masalah.  dengan kta lain, partai bukan sebagai penyangga negara, tetapi malah sebagai beban negara. 

Negara telah laam menjadi sapi perahan elite politik partai, terutama partai yang terlibat dalam mesin ekuasaan.  apakah Indonesia akan terus berada di lorong buntu ini?  - Ahmad Syafii Maarif -

Beda Al-Ghazali dan Niccolo Machiavelli (Essay Asep Salahuddin)


Ketika kawannya, Sultan Muhammad Ibnu Malik menjadi penguasa dinasti Saljuk, seorang ulama asketik, Imam Al-Ghazali, mengirimkan ucapan selamat dalam bentuk risalah berisi sejumlah petuah sekaligus harapan agar kekuasaannya yang telah ada di genggaman karib itu mendatangkan berkah dan menjadi saluran yangmewariskan faedah bagi semua.

Al-Ghazali merasa mumpung kekuasaan itu baru saja berada di pangkuan, kecendekiaannya merasa terpanggil untuk turun gunung, lekas mengingatkan bahaya kekuasaan apabila tidak dikontrol dengan nasihat.

Petuah itu ditulis dalam sebuah kitab terkenal dan sampai kepada kita hari ini: At-Tibrul Masbuk fi Nashihatil Muluk “senarai Mutiara Nasihat untuk Para Penguasa”.  Ada baiknya buku ini menjadi bahan renungan bagi politikus.  Mengingat kita akan segera menjelang tahun pemilihan umum di 2014.  Toh, pada akhirnya karakter kekuasaan itu dari dulu sampai hari ini tidak jauh berbeda.  Kekuasaan selalu cenderung korup kecuali sejak awal pemegang kekuasaan itu dengan ikhlas bersedia menjaga kebeningan hati dan menyimak setiap nasihat kebaikan dari mana pun datangnya.

Nasihat Al-Ghazali laiknya zaman skolastik, tentu berpusat pada pusaran nilai-nilai religiusitas dan pedoman etik moralitas yang diyakininya dan saat itu semakin lamat terdengar, bahkan nyaris absen dari ruang publik.  Nasihat yang dijangkarkan pada pentingnya kesadaran metafisik sebagai haluan utama menata kekuasaan yang sudah semakin kehilangan nalar.

Nasihat yang idisampaikan betul-betul tanpa pamrih, nyaris di belakangnya tak ada motif peraih kuasa seperti yang dilakukan Sengkuni dalam dunia pewayangan.  Sejak awal, seperti dapat juga dibaca dalam ktab Al-Ihya, dia sudah meneguhkan simpulan bahwa kerusakan penguasa itu sebermula ketika bersekongkol dengan ulama dan partai berjubahkan dakwah yang kerjanya membajak ayat-ayat Tuhan, memperjualbelikan fatwa dan kharismanya.

Ketika terjadi persekongkolan jahat antara kuasda dan jaringan simbolis keagamaan yang ditafsirkan secara salah kaprah, mesin kekuasaan akan mewajahkan raut mengerikan..
Karena itu, menjadi sangat dapat dipahami bahwa hal pertama yang diterakan Al-Ghazali dalam risalahnya itu adalah keniscayan menancapkan rasaning daif dlam diri penguasa.  Bahwa kursi yang ada di tangan kawannya harus dijadikan sarana untuk berkhidmat kepada yang maha kuasa sebagai pemili absolut seluruh kekkuasaan dengan cara menjadi pelayan makhluk Tuhan.

Bahwa kekuasaan yang kita genggam hanyalah fragmen-fragmen kecil amanat dari kuasa Tuhan, dari bayangan kodrat dan iradat-NYA.  Karena amanat, maka impertif moral suslannya adalah bagaimana kekuasaan itu kemudian dikelola dengan saksama.  Amanat menjadi sebuah penggilan dari kedalaman iman karena hanya pemimpin amanah yang dapat menjadi garansi terdistribusikannya rasa aman kepada seluruh warganya tanpa pandang bulu.

Penguasa harus bisa merangkeng watak tiranik, hubbul istila’: bisa meredam keinginan primitif hegemonik, hubbul isti’la’: nafsu untuk selalu dirprioritaskan dalam hal ihwal, takhsissh; dan menghindari kecendrungan menganggap diri yang paling benar, hubbul istibdad.

Dalam pasal selanjuthya Al-Ghazali mengaitkan kekuasaan dengan kesadaran-kesadaran eskatologis.  Bahwa kekuasaan itu bukanlah cek kosong, tetai seluruhnya akan dimintai pertanggungjawaban.  Justru pertanggungjawaban yang hakiki dan tidak mungkin dimanipulasi adalah ketika tubuh terpisah dari raga, saat menggetarkan berhadap-hadapan dengan pemilik sah daulat kekuasaan hakiki.

Terakhir, Al-Ghazali menyutikkan “politik profetis” sebagai landasan kekuasaan agar kausa ini menemukan kebenaran.  Bahwa “jalan kenabian” merupakan teladan yang tidak hanya berkaitan dengan aspek ritual, tetapi juga tarekat sosial yang dapat mengantarkan kehidupan menemukan harkatnya yang luhur, ruang sosial tidak kemudian kehilangan adab.

Nasihat Machiavelli
Berbeda dengan Al-Ghazali adalah Niccolo Machiavelli. Ia seorang politikus ulung yang telah malang melintang di panggung politik praktis.  Pernah bertemu dengan Raja Perancis Louis XII, Paus Julius II, Kaisar Romawi Suci Maximilian (1459-1516) dari Spanyol, hingga para penguasa Turki.  Adalah Cesare Borgia (1476-1507), putra Paus Alexander VI, yang paling dikagumi Machiavelli

Halnya, Al-Ghazali, dia juga memberikan nasihat kepada penguasa Firenze, Lorenzo de’Medici, yang sedang berkuasa sat itu dalam surat panjang yang kemudian menjadi kitab terkenal, Il Principe “Sang Penguasa”.
Nasihat Machiavelli bereda dengan Al-Ghazali.  Justru sebaliknya, Niccolo Machiavelli mensihati sag pengusa agar menjauhi moral seandainya kekasaannya itu ingi abadi.  Karena itu, ia kerap dituduh sebagai biang penyebar asas tujuan menghalalkan cara, the end justifies the means.

Berangkat dari pengalamannya sebagai praktisi politik, Machiavelli menyimpukan bahwa agar kekuasaan tersebut abadi, haluan moral harus disingkirkan.  Bagi dia, pengusa tidak ada urusan degan aspirasi rakya sehingga ditakuti rakyat jauhlebih penting daripda sekedar dicintai, apalagi kecintann itu hany askedar keterpesonaan pda politik pencitraan yang serba artifisial.

Di samping itu, menurut Machiavelli, untuk melangsungkan pemerintahan yang efektif, sang penguasa harus menciptakan sebanyak mungkin “laska berani mati” yang memiliki kesediaan membela kekuasaannya, cakap mendirikan “ormas-ormas” yang dapat pasang badan untuk menghalau setiap serangan lawan, baik fisik maupun opini.

Atas nama mempertahankan kekuaaan, seluruh muslihat dibenarkan; yang dikedepankan bukan logika, melainkan reorika; bukan kecakapan menyusun argumen yang koheren dan sitematis, melainkan kecerdikan mencuci otak warga agar kemudian mendapatkan keptuhan mutlak.  Kekuasan ang “benar” harus melampaui hukum, bukan bersujud pada pasal-pasal undang-undang..  kata seorang arif, “Tidak ada yang lebih mulia kecuali ketika janji itu menjadi fakta.  Dan tidak ada yang lebih hina kecuali janji-janji yang telah disampaikan terus dipercakapkan warga karena tidak pernah direalisasikan.

Asep salahudin
Esais dan dekan di IAILM
Pesantren suryalaya,
Tasikmalaya, jawa barat

Untuk Hilda ... mengenang seorang pemimpin yang sangat kaya visi

10 April 2013

Dear Hilda,


untuk Hilda …

dulu, Aku tidak suka dengan keberadaan sekutumu yang bernama Amerika Serikat itu, meski sejarah, perjalanan panjang dan keangkuhan kalian berdua sangat mengagumkan dari berbagai sudut pandang sejarah modern.
Sama seperti kebencianku terhadap liberalism dan atau paham “serahkan semua kepada mekanisme pasar”, swastanisasi yang kau lakukan bisa jadi alasanku untuk tidak suka padamu.

Tapi toh kenyataannya, saat kudengar kepergian abadimu, bulu kudukku merinding tanda berduka … Meski  aku tak kan melakukan perayaan seperti halnya pernah dilakukan oleh rekan sejawatmu di partai konservatif, juga oleh korban liberalism, yang sampai harus bentrok dengan petugas, hanya untuk merayakan kepergianmu, tidak pula akan kuputar lagu apapun untukmu, agar sakit hati yang bisa jadi kau rasakan gara-gara dat damn reggae, hip hop saat kau wafat yang justru oleh pendemo itu dijadikan latar perayaan.

lalu, Kubuka kembali lembaran kenangan itu, sembari kubaca obituary dirimu, dan kuputar kembali dokumentasi tentangmu.
......

Tidak akan pernah ada yang menyangka, seorang Margaret Hilda Robert, yang lahir pada 13 Oktober 1925 di Grantham, Lincolnshire, sekitar 160kilometer utara London, anak perempuan cantik pemilik toko kelontong ini tak hanya menjadi perempuan PM pertama di Inggris, tapi juga tokoh perdamaian padaabad ke-20.  Bersama Presiden AS Ronald Reagan, berperan besar dalam mengakhiri Perang Dingin.

Margaret Hilda Robert, yang oleh Perdana Menteri Inggrs David Cameron disebut sebagai pemimpin “berhati singa”, yang memengingatkan pada gelar Raja Inggris, Richard I (1189-1199). Raja inilah yang berperang melawan Saladin dalam Perang Salib III.  Perang dimulai tahun 1189 dalam usaha merebut kembali Jerusalem..

Margaret Hilda Robert, berada dibarisan para perdana menteri besar Ingris.  Sebut saja William Earl Gladstone (1809-1898) yang empat kali menjadi PM;  Benjamin Disraeli (1804-1881) yang menciptakan Partai Konservatif modern; David Loyd George (1863-1945) yang menyelamatkan inggris dalam PD I;  serta Sir Winston Leonard Spencer Churchill (1874-1965) yang menyatukan bangsa Ingris dan seluruh dunia untuk melawan Hitler.

Margaret Hilda Roberts, yang disebut sebagai PM Inggris paling penting sejak PD II.  Yang oleh rakyat inggris disebut sebagai pembaru Inggris. Yang berhasil meneylamatkan Inggirs ketika berjuluk  “the sick man of Europe"  tahun 70-an dengan program ekonomi besar, termasuk swastanisasi perusahaan Negara,terinspirasi gagasan Friedrich Hayek dan Milton Fiedman sang ekonom pasar bebas, mengenai minimalisasi peran pemerintah dan pemberian keleluasaan pada swata serta perorangan untuk panggung ekonomi.

Margaret Hilda Roberts, yang pada pidato di depan para pemimpin Eroa tahun 1979 menyatakan dengan tegas bahwa “tanpa kebebasan ekonomi, tidak ada kebebasan politik yang sesungguhnya”

Terakhir, Hilda, yang telah mengembalikan “Inggris raya” lagi setelah mengirim tentara ke kepulauan Falkland untuk menghadapi Argentina,dan Hongkong diserahkan kembali kepada China.

Hilda, politisi yang memiliki keteguhan hati, integritas, visi serta misi jelas, dan paham akan siapa dirinya …

Aku akan sangat kehilanganmu, karena kini, yang kulihat …. Berserakan politisi dan pemimin yang  kurang belajar, tidak mengenal falsafah bangsanya sendiri, dan miskin visi …..

Selamat jalan Hilda …

I’ll be missing you

Sebuah Pertanyaan Klise

Buat apa aku marah?
toh jalan ini tak berujung
untuk apa aku berharap pasrah?
pada pijakan rapuh yang kan sewaktu-waktu berpulang
lagipula, aku, kamu, kita sama
sebagian besar jasmani ini berupa cairan
tubuhmu, tubuhku, tubuh kita ini hanya menyisakan sedikit ruang bagi zat yang bukan cairan
maka kembali pada hakikat cairan
rasa yang mengendap dalam nadi kita
bisa menguap dan mengalir menjauh begitu saja
ketika suhu meningkat, dan rongga menurun menanti di depan sana
....
seperti itulah kita berdua
maka, jika bukan engkau
suatu saat, akulah yang pada rasa dan asa itu
endapannya menguap, atau mengalir menjauh dari kita
....
maka hanya sebagian kecil dari raga
zat selain cairan tersisa
mencoba bertahan dalam ketakmungkinan
meski berpisahpun tak mungkin